21 Desember 2012

Larut bersama Terry McDermott, Cassadee Pope, dan Nicholas David

"Music can change the world because it can change people" Bono

4 bulan terakhir di tahun 2012 ini menjadi suatu bagian hidup yang menarik dalam hidup saya. Rasanya ketidakjelasan yang ada dalam kurikulum kehidupan ini mencapai kulminasinya, sejauh kehidupan saya yang baru mau menginjak usia 25 tahun, dalam periode waktu ini. Tetapi seperti inilah garis yang dituliskan oleh-Nya. Terkesan mensimplifikasikan problem, tapi menurut seorang yang tercerahkan (setidaknya menurut saya Beliau menuju jalan yang tercerahkan) yaitu Bapak Gede Prama, beliau berkata: "Bisa memandang setinggi langit dan bertindak serendah hati bumi, itulah keberuntungan sejati".Well, setidaknya dengan menanamkan pola pikir bahwa saya selalu berada dalam keberuntungan dapat membuat saya sedikit lebih tenang dalam bersikap.

Dalam 4 bulan terakhir inilah saya merasa sangat beruntung dalam satu hal yang spesifik, bahwa di rumah saya ada tv kabel dan ada kanal AXN di sana. Selama 4 bulan itulah saya terhibur dengan sajian acara reality show The Voice yang ternyata sudah masuk musim penayangan ke 3. Jujur, di musim sebelumnya saya tidak terlalu mengikuti acara ini. Saya hanya melihat sekilas saja dan mengetahui bahwa ini adalah acara pencarian bakat bernyanyi di Amerika Serikat. Format acara seperti ini tentunya mirip dengan American Idol, X Factor, dan lainnya. The Voice ini mempunyai kekuatan di dalam acaranya karena 4 juri di sini dapat memilih dan saling bersaing mendapatkan peserta yang diaudisi untuk menjadi  bagian dari masing-masing tim para juri. Seiring perjalanan acara ini timbul ikatan dan saling pengertian antara juri dengan kontestan, sehingga imbasnya melalui diskusi antara juri dan kontestan, dapat terjadi kesepakatan pemilihan lagu dan cara membawakan lagu dengan lebih tepat untuk diinterpretasikan para kontestan.


Pada akhirnya ada 3 besar kontestan The Voice yang mencapai babak final, mereka adalah: Terry McDermott, Cassadee Pope, dan Nicholas David. Mereka kontestan yang luar biasa. Masing-masing dari mereka pernah membawakan setidaknya 1 lagu yang dapat mengantarkan saya ke dimensi yang lain. Penampilan yang membuat saya percaya bahwa musik dapat mengubah dunia, seperti kata Bono. Tentu musik adalah subjektif, sebuah ekstase tersendiri bagi masing-masing individu yang hanyut ke dalam musik. 


Saya merasa cinta itu dapat diperkenalkan dengan cara yang tidak terbatas ke relung terdalam saya ketika lagu "I Want To Know What Love Is" dinyanyikan dengan sepenuh hati oleh Terry.


Saya merasa Yesus bernyanyi lagu "Lean On Me" yang ditunjukkan kepada diri saya dengan menggunakan tubuh dan suara Nicholas David.



Saya merasa seorang malaikat membisikkan kidung lirih tentang perpisahan melalui "Over You" yang mengantarkan Cassadee Pope menjadi America's Next Big Thing. Melalui penampilan Cassadee inilah yang membuat saya yakin Amerika memberikan banyak voting kepada dirinya.

Terry, Nicholas, Cassadee. 
Melalui nyanyian mereka, saya merasa beruntung. Melalui nyanyian mereka, hati saya tergerak. Melalui nyanyian mereka, saya menulis lagi di blog untuk dapat berbagi keberuntungan saya dalam mendengar lagu mereka.

Tentu pencapaian mereka tidak akan berhenti di ajang kompetisi ini dan sudah seharusnya dapat dinilai lebih lagi ketika mereka sudah mempunyai album sendiri yang berisikan lagu-lagu baru. Tidak hanya mengandalkan lagu milik artist lain yang didaur ulang seperti yang menjadi format kompetisi The Voice.

The Voice musim ke 3 akhirnya berakhir sudah, tahun 2012 akhirnya akan berakhir, dan nampaknya keberuntungan bagi diri saya tidak akan berakhir sejauh saya tetap mengimaninya.

Selamat merayakan hari Natal dan tahun baru 2013 bagi kalian semua yang merayakan.
Bagi kalian yang tidak merayakan kedua hari besar di penanggalan masehi ini, kiranya dapat menikmati serta merayakan setiap detik demi detik dengan suasana yang damai dalam diri kalian masing-masing ;) 


03 September 2012

Farewell...

We all have our time machines, don't we. Those that take us back are memories... And those that carry us forward, are dreams. - The Time Machine, 2002.

Memori... Bisa baik dan mungkin juga buruk...terjadi begitu saja sampai diri kita tidak menyadarinya sehingga memori itu menjadi bagian sejarah yang dialami diri kita...

Hari ini saya akan menselebrasikan BMW 318i yang sudah menemani keluarga dan saya khususnya selama 7 tahun ini...

Semua ada awal dan semuanya ada akhir.
Awalnya dia datang menjadi kendaraan pribadi mbak Uthe. Ada perasaan bangga ketika saya yang baru masuk kuliah di Bandung, tiba di rumah Jakarta sudah menemukan dia terparkir di garasi rumah. Ternyata dia bertransmisi otomatis sehingga saya akhirnya dengan mudah (dan penuh belak belok sana sini + keringet dingin) mempelajari cara menyetir dia.

Akhirnya dia pergi untuk menjadi berkat bagi banyak orang... Dengan membawa pergi juga semua hal yang pernah terjadi di dalam dia... Biarlah menjadi kenangan :)

Hampir seluruh Jakarta sudah dia jelajahi, Bogor, Bekasi, Tangerang... dan tentu saja perjalanan 1 malam menuju Bandung di tahun 2007... Perjalanan dia paling jauh bersama saya.
Perjalanan ke Solo bersama mama dan mba uthe juga merupakan perjalanan terbaik yang pernah kami alami...

Terlalu banyak jasa dia mengantarkan saya kemanapun itu... Rasanya dia merupakan saksi bisu yang paling dekat dengan saya (selain ponsel dan dompet mungkin ya?? :p ) dalam mengarungi proses penambahan usia ini...

Momen terbaik dengan dia?

  • Pertama kali menyetir mobil
  • Pertama kali mengantar mama dan mbak uthe 
  • Pertama kali bepergian ke luar kota tanpa keluarga
  • Mengantar teman-teman berkeliling
  • Mogok di tengah jalan
  • Ban mobil pecah
  • .... semuanya terbaik yang diberikan untuk saya...


Selamat jalan kawanku... Kita berpisah saat ini, tentu ini yang terbaik... Semua yang pernah terjadi akan abadi di dalam otakku, dan mungkin juga dalam hatimu
Kelak suatu saat nanti, saya akan kembali membeli kamu dengan tampilan berbeda... tahun produksi yang berbeda.. semua berbeda... dengan 1 kesamaan: BMW.
AMIN

20 Juli 2012

Terbengkalai

Sudah lama ga update blog...

Sudah malas nampaknya untuk mencurahkan penulisan di media digital ini walau ironisnya hampir tiap hari gw online...

Sudah 8 bulan sejak entri terakhir...
Hidup gw berubah...
Mustahil dalam 8 bulan hidup manusia ga berubah. Jika dalam kurun waktu tertentu hidup manusia datar-datar saja, gw yakin manusia tersebut pasti kehilangan detil kecil dalam hidupnya. Ada yang hilang dari situ.

... dan gw yakin, gw tidak kehilangan momentum dalam 8 bulan ini...
semuanya pendewasaan.
gw bisa cerita ke anak cucu gw nanti (klo punya :p) gw pernah terlibat dalam produksi film nasional dengan skala kolosal.

kecil mungkin artinya bagi banyak orang, tapi itu sungguh besar maknanya buat gw.
Periode hidup yang sangat memproses gw.

Di tengah tahun 2012 ini, apa yang dikatakan (alm) Pak Hari Lubis sudah mulai jelas.
Kurikulum kehidupan yang gw hadapi makin absurd...

Yah, inilah hidup.
Gw tetap yakin bahwa ini rentetan kejadian yang memproses gw untuk menjadi seseorang.
6-8 tahun lagi mungkin gw akan tahu hasilnya... 10 tahun lagi mungkin? 1 tahun lagi?

Semuanya sudah tertulis olehNya, gw tinggal menjalani saja.

Tujuan gw tetap 1: menjadi orang yang kuat.
Terucap di titik nadir gw sebagai pria, malah ini menjadi yang suatu ekstase penting yang membuat gw tetap optimis.
Tetap percaya akan rahasia dunia yang Ia persiapkan buat gw.

-suatu malam yang sunyi di rumah, ditemani kipas angin tua yang mengeluarkan bunyi pertanda sudah waktunya diminyaki-