07 Juni 2013

Romansa 90an: Hands - Jewel



In The End Only Kindness Matters...

Gw gak bisa tidur cepat pagi tadi, faktor karena kemarin gw tidur di sore hari sekitar 3 jam. Walhasil sampai jam 5 subuh, gw masih melek terang benderang ini mata.

Mencoba untuk tidur, apa yang harus gw lakukan?

Gw sudah menonton The Fountain-nya Darren Aronofsky dan Cast Away-nya Robert Zemeckis dari jam 23 sampai jam 3 subuh. Masih juga energi meluap.

Membuang energi secara kilat melalui suatu gerakan repetitif yang sudah populer dilakukan dari jaman pra sejarah ke salah satu anggota tubuh?
Tidak. Bukan dengan cara itu untuk subuh tadi.

Di subuh tadi gw mencoba berdoa. Tidak untuk menjadi sosok yang makin religi, tetapi ingin diberikan kenikmatan untuk merasakan kantuk. Berdoa sesuai dengan kegelisahan gw, dan entah mengapa dalam doa itu gw mendadak terbayang lagu Hands yang dinyanyikan oleh Jewel.

Okelah, faktor 90an juga menentukan di dalam sel kelabu otak gw. Mungkin sinapsis di otak gw langsung men-trigger kemunculan lagu Hands di dalam otak gw di kala untaian doa menjadi aktivitas random yang gw lakukan subuh tadi. Tapi, ternyata Hands bekerja dengan uniknya! Segera setelah gw dengerin Hands tadi subuh, gw langsung terlelap. Secara sentimentil, mungkin karena hati gw tergerak dengan makna lagu ini...

Hands adalah lagu yang gw inget banget sering dipedengarkan ketika gw masih SD. Terekam dalam memori gw karena nada yang catchy, hingga pada akhirnya ketika menginjak usia pra dewasa dan mengalami berbagai macam hal gw bisa memaknai lagu Hands ini lebih dalam... 
We are never broken... Cause in the end only kindness matters... I will get down on my knees and I will pray...

Lagu ini sendiri adalah untaian doa.
Untaian doa yang mengingatkan bahwa kita adalah mata dari Tuhan.
Untaian doa yang mampu membuat gw terlelap malam tadi.
Untaian doa yang akan selalu gw perdengarkan sampai ke dekade berikutnya. Amin.

Tidak ada komentar: