04 Maret 2011

Film Barat yang Besar Pengaruhnya Untuk Saya (3)

(lanjutan dari bagian 1) & (lanjutan dari bagian 2)

10. 12 Angry Men (1957) director: Sidney Lumet


Apa Pengaruhnya Untuk Saya?

  •  Pertama kali mengetahui adanya film ini karena film ini ada di 10 besar IMDb Top 250 Movies di medio tahun 2009. Tampaknya di kemudian hari pada tahun 2009 juga, saya mendapatkan file film ini lagi-lagi dari kawan saya: Alfie Zairul. haha. Saya menonton film ini berdua dengan kawan saya Ikra di kosan saya. Tentu tidak terjadi hal yang "diinginkan" diantara kami berdua ketika itu. Haha.
  • Tidak ada ide sama sekali dalam pikiran saya ketika memulai menonton film. Saya tidak tahu film ini akan menceritakan tentang apa, tapi saya sangat penasaran mengapa film yang usianya sekarang sudah lebih dari 1/2 abad ini bisa tetap bertahan di urutan atas IMDb Top 250 Movies?
  • Setelah menyelesaikan menonton film ini, saya bisa mengatakan dengan tegas: FILM INI SANGAT BRILIAN! Mayoritas scene HANYA diambil di dalam 1 ruangan saja (ruangan juri)! Film ini menawarkan dialog yang amat sangat Jenius dan benar-benar mencapai klimaks ketika akhirnya 12 juri karakter di film ini mampu seia sekata untuk mengambil keputusan mengenai hidup/mati seorang terdakwa yang masih bau kencur.
  • Pengaruh paling besar: Membuat film yang brilian dengan biaya seminimal mungkin itu sangatlah dapat diwujudkan, asalkan dibarengi dengan otak yang luar biasa kreatif untuk merancang screenplay serta drama yang believeable layaknya film ini.
  • Catatan Khusus: Ketika mendekati klimaks di film ini, tiba-tiba ada goncangan yang besar di kamar kosan saya di Cisitu, Bandung akibat gempa bumi yang berpusat di Tasikmalaya. Getaran akibat gempa tersebut sangat kencang, (diketahui kemudian gempa berkuatan 7.3 SR) bahkan kamar kos saya yang terletak di lantai 2 sampai bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan dengan kecepatan tinggi. Tapi saya dan Ikra malah tidak bergeming, tetap duduk manis melanjutkan menonton di laptop. Ketika kawan yang tinggal di samping kamar saya, Redayusa, lari terbirit-birit mengahampiri kamar saya dan menghardik kami "Eh ini gempa, kalian koq ga turun?", barulah saya dan Ikra kemudian saling berpandangan (kemudian saling menatap mata, lalu berciuman mesra) lalu segera mengambil langkah 1000 untuk turun ke bawah mencari tempat yang aman. Kami sepakat ketika itu jikalau waktu itu nyawa kami tercabut, kami tidak akan menyesal karena di akhir hayat kami, kami telah menonton sebuah film yang sangat luar biasa. Sungguh pemikiran naif yang membuat ketika saya berpikir sekarang jika saja saya bisa balik ke masa tersebut, mungkin saya sudah memberikan jurus DDT layaknya pegulat WWE kepada diri saya sendiri ketika itu & juga Ikra tentunya sebagai tanda betapa dungu dan pendek sekali pikiran kami ketika itu.


11. Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004) director: Michel Gondry
 Apa Pengarunya Untuk Saya?
  • Pertama kali menyadari ada film ini ketika tahun 2004, saya tahu film ini diputar di bioskop-bioskop di Jakarta. Tentu saja ketika itu saya aware akan film ini karena keberadaan Jim Carrey. Sudah semenjak era Ace Ventura: Pet Detective saya kagum ama aktor tersebut sehingga beliau menjadi alasan saya tertarik untuk menonton film ini, hal yang akhirnya terwujud di awal tahun 2005 ketika film ini sudah dapat disewa di Video Ezy.
  • Pertama kali selesai menonton film ini, perasaan saya datar-datar saja. Apa yang spesial dari film ini bagi saya yang ketika tahun 2005 itu "baru" berusia 17 tahun? Oh hanya kisah patah hati belaka, kata saya ketika itu. Di kemudian hari ketika saya beranjak makin dewasa *ehem* ketika saya sudah menonton film ini untuk yang ke-2, ke-3,... ke-sekian kali, saya baru menyadari betapa perihnya drama yang terjadi di film ini. Getir. Pilu. Galau. Mungkin juga beberapa kata-kata lagi yang dapat mewakilkan perasaan saya terhadap relasi Jim Carrey & Kate Winslet di kisah cinta yang tragis pun juga romantis ini.
  • Pesan moral untuk saya pribadi: Tidak ada yang namanya Lacuna Inc. di dalam kehidupan nyata. Saya tidak akan pernah bisa lari dari kenyataan dengan menghapus ingatan saya walaupun besar sekali keinginan saya untuk menghapus banyak sekali hal. Apakah klise? Tentu saja. Tetapi perjuangan untuk menghadapi problema kehidupan itulah seni kehidupan yang saya sendiri masih terlalu muda untuk bisa menarik kesimpulan dari hal-hal negatif yang pernah saya alami.

12. Mr. Nobody (2009) director: Jaco Van Dormael




Apa Pengaruhnya Untuk Saya?

  • Pertama kali tahu ada film ini di tahun 2009 di IMDb.com, karena saya adalah pengagum berat Jared Leto. Di lain waktu saya akan menerbitkan tulisan di blog ini, kenapa saya bisa kagum dengan beliau. Nah, tentang ikhwal menonton film ini sendiri, di sekitar bulan April-Mei 2010 saya membaca sebuah tulisan di kompasiana dimana penulisnya membuat sebuah puisi yang terinspirasi dari kisah film ini. Kemudian saya tanyakan kepada penulisnya, dimanakah dia mendapatkan film ini? Ternyata sudah bisa didapatkan di penjual DVD-DVD bajakan di tempat terdekat... Dan akhirnya saya mendapatkan film ini Poins Square, Lebak Bulus.
  • Jared Leto bermain dengan brilian di film ini (memuji dengan subyektif banget, haha)
  • Esensi dari kisah Mr. Nobody ini bagi saya  yang terdalam adalah pernyataan: "You have to make the right choice. As long as you don't choose, everything remains possible." dan layaknya pesan dari film The Butterfly Effect; WHAT IF?
  • Tipikal film yang membuat saya menjadi berhati-hati (baca: kebanyakan mikir) buat ngambil keputusan dan kemungkinan konsekuensi-konsekuensi yang didapat setelah saya mengambil keputusan tersebut. Walau pada akhirnya saya tetap saja tidak terlalu banyak berpikir dalam mengambil keputusan dan tidak siap menghadapi suatu konsekuensi yang terjadi :hammer:

13. Revolutionary Road (2008) director: Sam Mendes




Apa Pengaruhnya Untuk Saya?
  • Sebenarnya ini salah satu film yang pada awalnya saya tidak terlalu bersemangat untuk menontonnya. Okelah saya tahu film ini membuat Kate Winslet mendapatkan Golden Globe untuk Best Performance by an Actress in a Motion Picture - Drama. Ada Leo Di Caprio juga di film ini. Tapi apakah saya perlu meluangkan waktu untuk menontonnya? Akhirnya awal tahun 2010 saya berkesempatan juga untuk menonton film ini yang ternyata ada di Hard Disk External saya (mungkin, file film ini juga didapatkan dari Alfie? hehe). Niat menonton ketika itu hanya untuk mengisi waktu luang saja.
  • Drama tentang kehidupan pasangan suami istri yang terdistraksi karena perubahan sikap dari April (Kate Winslet) & Frank (Leo Di Caprio) seiring dengan bertambahnya usia perkawinan mereka. Rasa cinta dan kenyamanan yang nampak dalam hubungan mereka ketika baru pertama kali berkenalan hingga menikah, akhirnya bertolak belakang menjadi perasaan gundah serta kebingungan dalam menghadapi keadaan menggoyahkan perasaan mereka dalam menjalani bahtera rumah tangga bertahun-tahun kemudian. Film yang pesannya sangat dalam bagi pasangan yang dimabuk asmara.
  • Suatu saat nanti ketika saya memutuskan untuk menikah, saya harus menonton film ini lagi bersama pasangan saya. Banyak pesan yang bisa diambil di film ini dari sudut pandang pria & wanita dalam menghadapai problema rumah tangga yang pasti akan terjadi nanti.


14. Star Wars HEXALOGY


Apa Pengaruhnya Untuk Saya?
  • Star Wars rasanya sudah saya ketahui semenjak saya SD. Seingat saya dalam rangka 30 tahun Star Wars, tahun 1977 film Episode 4, 5, & 6 ditayangkan lagi versi terbarunya di bioskop-bioskop Indonesia. Nama-nama seperti Luke Skywalker, Leia Organa, Darth Vader, Han Solo, R2-D2 juga mulai akrab di telingan saya ketika itu. Di salah satu cerita komik Doraemon yang saya baca ketika SD, juga ada kisah yang plotnya mengambil cerita episode 4. Jadi perkenalan saya dengan kultur Star Wars sebenarnya sudah dari SD, akan tetapi pertama kali menonton semua filmnya itu ketika SMA kelas 3 karena pengaruh sangat besar dari sobat saya: Deva Satria
  • Pengaruh paling besar: Filosofi hidup Jedi. Kuotasi-kuotasi seperti "May The Force Be With You", "I Am Your Father", dll. Nampaknya budaya Star Wars sudah menyatu sama pola pikir saya. Film ini secara tidak saya sadari maupun beberapa hal saya sadari, berhasil mempengaruhi konsep diri saya dalam memandang kehidupan.
  • Film besar dengan pengaruh yang besar bagi diri saya. Walaupun sebenarnya pandangan saya terhadap 6 film Star Wars itu sendiri justru biasa-biasa saja, karena saya adalah generasi kedua yang menonton Star Wars di era millenium. Tapi yang membuat suatu film itu hebat adalah ketika film itu terus dibicarakan walau sudah puluhan tahun diproduksi, serta film tersebut mampu menjadi sebuah produk budaya. Itulah Star Wars: Terus (dan akan terus diperbincangkan) & resmi menjadi budaya dunia :)

===================================================
Akhirnya, 14 film yang sangat besar pengaruhnya sudah saya jabarkan dalam 3 bagian tulisan yang terpisah. Mungkin jika Anda menyukai ataupun juga terpengaruh dari salah satu bahkan semua film yang telah saya jabarkan, Anda dapat memberi komentar mengenai film-film mana saja yang juga pernah mempengaruhi Anda.

Atau Anda ingin memberikan rekomendasi film-film untuk saya saksikan dengan melihat pilihan film-film saya? Silakan berikan tanggapan Anda di komentar ;)

Terima Kasih sudah menyempatkan membaca tulisan saya ini. Sampai berjumpa di tulisan saya berikutnya. Ciao!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah, mbah dido maniak film ternyata.
postingannya keren deh.
hahaha!
*ngos-ngosan habis baca 3 part*