28 April 2011

Review Konser Maroon 5 Mengguncang Jakarta!!!!

(Yak, dengan sadar saya menggunakan judul tulisan yang sedikit hiperbolis) :p

Mumpung ingatan tentang konser ini masih segar berputar-putar di kepala (saat tulisan ini dipublikasikan, konser ini baru berakhir sekitar 4 jam), saya mencoba memberika review sederhana untuk konser Maroon 5 yang digelar di Istana Olahraga Senayan, Jakarta, 27 April 2011. Sebelum menulis lebih lanjut, perlu diketahui bahwa saya bukanlah die hard fans dari Maroon 5. Saya tidak mengikuti perkembangan musik mereka dengan antusias, akan tetapi saya cukup familiar dengan beberapa hits yang mereka keluarkan terutama dari album Songs About Jane & album It Won't Be Soon Before Long. Jadi, review ini murni saya tulis dari sudut pandang seorang penggemar musik yang penasaran dengan stage performance dari band asal Los Angeles, Amerika Serikat ini.

Phuce yang ngebet banget ama mas Adam






Saya datang ke konser bersama kawan saya Phuce & Panji. Yak, apa definisi laler? Tentu definisi laler adalah saya! T______T
Sementara Phuce & Panji asyik masyuk pacaran selama konser, saya sendiri cukup puas menikmati liukan tubuh mas Adam dan kawan-kawannya dari kejauhan. Ah sudahlah, poin paling pentingnya adalah saya sangat terhibur dengan penampilan dari kawan-kawan Maroon 5 ini. Penampilan mereka sekitar 90 menit sangat memuaskan rasa penasaran saya akan kualitas penampilan langsung dari mereka. Oke, berikut ini beberapa aspek yang saya review dari konser ini:

  • Sistem masuk pemegang tiket ke dalam gedung Istora
Saya sebelumnya belum pernah datang ke konser yang diselenggarakan oleh promotor Java Musikindo. Tentu saya sudah mengetahui bahwa Java Musikindo sudah bisa dikatakan sangat berpengalaman dalam mengadakan konser dengan artis kelas internasional seperti Maroon 5 ini. Jadilah aspek keamanan sangat ketat seperti tiket yang dicetak diatas kertas hologram yang dapat diperiksa dengan bantuan lampu UV, barikade pemeriksaan tiket yang sangat ketat terbagi dalam 3 ring, pengaturan pintu masuk (floor plan), serta hal-hal lain yang mendukung sistem masuknya pengunjung ke istora saya memberi penilaian yang baik untuk Java Musikindo. Aman!

ini tiket kalau diterawang pake sinar UV, bisa kelihatan hologramnya. canggih dah!

  •  Faktor teknis kenyamanan penonton dalam menikmati konser
Saya mendapat tiket kategori tribune. Entah mengapa saya merasa sangat beruntung mendapatkan spot menonton dari sebelah kiri panggung (blok E). Bagi saya, sudut untuk menonton sangat pas dan saya merasa nyaman untuk menikmati jalannya konser. Perhatian saya justru tertuju kepada pemilik tiket kategori tribune yang kebagian blok B, C, D. Ketimbang dengan blok E tempat saya menonton dan blok A (tribun yang terletak tepat di seberang blok E), maka saya mengkategorikan pemegang tiket tribune yang mendapat tempat duduk di blok B, C, & D tergolong pemegang tiket yang kurang beruntung karena mereka membayar harga yang sama seperti saya di blok E, tetapi posisi duduk mereka relatif jauh.

Untuk penonton yang mendapat tiket kategori festival, tentu menjadi sebuah privelege tersendiri karena penonton yang cepat masuk ke dalam Istora pasti akan mendapat kesempata berdiri lebih dekat ke panggung. Justru pemegang tiket festival yang datang terlambat sehingga hanya bisa berdiri dengan jarak sekitar 50 meter dari panggung, sangatlah sial nasibnya.

Dari aspek suara yang dihasilkan, pengetahuan saya terbatas mengenai hal ini. Saya akan coba review hal ini dengan pendekatan common sense saya. Saya termasuk pihak yang merasa kurang puas. Entah karena akustik bangunan Istora yang memang tidak didesain untuk kegiatan konser, atau malah ada performa yang tidak maksimal dari sound vokal? Saya merasakan suara yang dihasilkan terkadang tidaklah menyatu. Yah, in my ngehek opinion suara yang dihasilkan "agak" ga harmonis. Akan tetapi, sungguh ini hanya perasaan saya. Jikalau ada masalah di sound, saya mengambil kesimpulan ini hanyalah hal minor saja dari konser ini.

Suasana menjelang konser






  •  Stage Performance Maroon 5
Maroon 5 memulai konser mereka sekitar pukul 8 malam lewat 10 menit. Konser dibagi ke dalam 2 babak. Dibuka dengan lagu Misery sampai ke lagu This Love kemudian Maroon 5 keluar panggung sejenak untuk isitrahat hingga akhirnya konser benar-benar berakhir pada lagu Sunday Morning. Secara garis besar, penampilan Adam Levine sebagai ujung tombak band Maroon 5 benar-benar memukau. Entertainer sejati. Mampu memperlihatkan gesture yang membuat para wanita tidak bisa menahan rasa decak kagum.

Stage Interact Adam kepada para penonton cukup membuat para penonton terkesima. Basa basi dalam bahasa Indonesia kepada penonton meliputi : "Saya cinta kamu" & "Apa kabar" cukup untuk membuat kami para penonton ini tersenyum. Maka kritikan saya berikutnya adalah betapa minimnya panggung yang disediakan promotor, sehingga gerakan dari Adam ini terbatas dari situ-ke-situ saja.

Lagu yang dinyanyikan serta menjadi klimaks bagi saya adalah ketika The Sun dimainkan dan di tengah-tengah lagu kemudian Maroon 5 mengcover lagu Billie Jean milik Michael Jackson dengan syahdu, dan kemudian dilanjutkan lagi dengan lagu The Sun sampai selesai. Lagu-lagu Maroon5 yang menjadi hits seperti "She Will Be Loved" "If I Never See Your Face Again" tentu membuat gelombang penonton memulai koor dan melambaikan tangan. Dalam beberapa kesempatan, Adam juga memancing penonton untuk menikmati penutup dari sebuah lagu dengan berulang seperti pada lagu "She Will Be Loved" yang mana Adam mengajak penonton berkali-kali menyanyikan "... So hard to say goodbye..."

Sementara sampai disini dahulu review saya. Foto-foto lainnya segera menyusul. gokil, ngantuknya gak ketolongan ini. habis menonton maroon 5, makan kenyang, nulis review, ngantuk banget. Sepertinya akan saya tambahkan cerita ini dalam waktu dekat....


Tidak ada komentar: