...dan kemudian datanglah Manchester United ke Indonesia
Seperti yang sudah diketahui oleh kebanyakan fans sepakbola, Man. Utd FC akan mengadakan tur pra-musim 09/10 ke Indonesia. Rencananya "The Reds Devil" akan tampil di stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada tanggal 20 Juli 2009 melawan tim
All Star Indonesian Super League.Sebagai
die hard fans Man. Utd semenjak tahun 1996, saya tentu amat antusias ingin menyaksikan penampilan tim Man. Utd berlaga di stadion GBK sambil bernyanyi lantang meneriakkan
chants United. Saya yakin jutaan fans United di Indonesia pastinya akan mati-matian memperebutkan sekitar 72.ooo tiket pertandingan ini. Tiket pertandingan dijual dengan harga Rp 3,5 juta - Rp 100 ribu sesuai kelasnya masing-masing.
Tapi, apakah 72.000 penonton yang datang memadati stadion GBK nanti adalah benar-benar pendukung setia MU?
Sampai hari ini
organizing comitte dari pertandingan ini masih belum mengeluarkan pernyataan resmi kapan tiket akan resmi dijual ke masyarakat luas, tapi dari selentingan yang beredar di forum-forum yang membahas kedatangan United ke Indonesia, tiket pertandingan ini dari jauh hari sudah diperebutkan berbagai macam kalangan. Baik kalangan yang
mempunyai hubungan dekat dengan pihak
organizing comitte maupun kalangan dengan
tingkat kehidupan makmur sejahtera yang sanggup menggunakan kekuasaanya serta kemampuan finansialnya untuk memesan terlebih dahulu tiket pertandingan, bahkan sebelum pengumuman resmi penjualan tiket diumumkan.
Okay, saya dapat menerima jika sebagian tiket sudah dipesan/dibeli oleh 2 kalangan yang saya sebutkan diatas. Tapi dengan 1 syarat utama: Mereka memang penggemar sejati dari Man. Utd!
Tapi, bagaimana caranya mengetahui mereka ini penggemar Man. Utd? Apakah ketika ingin mengambil tiket ini, orang-orang tersebut harus ditanya pertanyaan trivial mengenai MU yang dapat membuktikan kalau para pembeli ini tidak sekedar membeli tiket untuk iseng saja?
Saya Khawatir...
Saya Teramat Sangat Khawatir...
Tidak terbayangkan rasanya jika di stadion nanti hanya segelintir fans saja yang tahu dan menyanyikan
chants Unite
d. Tidak terbayang juga jika sebagian isi stadion nanti mungkin hanya datang untuk melihat pemain bola dengan tampang rupawan macam CR7 atau Berbatov saja sehingga ketika ada pemain MU yang kurang terkenal dan rupawan macam Wellbeck akan diacuhkan. Bahkan parahnya, orang-orang ini tidak mengerti sistem formasi dari permainan sepakbola.
Tidak terbayang juga seandainya yang datang ke stadion banyak pasangan kekasih/segerombolan muda-mudi yang hanya ingin sekedar menghabikan waktu saja, tanpa mengetahui apa itu Man. Utd.
Tidak tertutup kemungkinan, di dalam stadion nanti ada yang bertanya:
"eh ini nih tim bola dari Amrik ya??" ( mungkin kalimat ini diucapkan oleh orang yang datang dengan menggunakan jersey MU yang kemungkinan besar juga baru mereka beli)
Tidak terbayang apabila ada segerombolan sosialita yang memenuhi stadion hanya untuk mengejar status:
"eh gw nonton tim bola dari luar negeri loh di senayan!" (diucapkan oleh wanita-wanita yang tidak tahu menahu keindahan permainan sepakbola)
atau
"eh gila, gw baru nonton MU! Jarang banget gw ngeliat ada pemain bola ganteng maen di Indonesia! kepengen deh gw bermesraan ama doi!" (diucapkan oleh
pria tegap dengan dandanan metroseksual)
Tidak terbayang jika yang sudah memesan tiket bahkan sudah mendapatkan tiket dari jauh-jauh hari adalah orang-orang yang saya sebutkan ciri-cirinya diatas.
...dan kemudian inilah perjuangan fans MU mendapat tiket
Sejatinya, hubungan antara tim sepakbola dan fans adalah hubungan emosional. Secara emosi, tim sepakbola akan didukung habis-habisan oleh fans-nya dan sebagai balasannya tim sepakbola tersebut akan berjuang mati-matian di lapangan hijau untuk memuaskan fans-nya.
Sir Alex Ferguson paham akan hal ini, oleh karena itu Ferguson memutuskan untuk mengadakan tur ke Indonesia yang merupakan salah satu basis fans MU terbesar di region Asia.
Fergie tahu, kedatangan MU ke Indonesia akan memuaskan pendukung sejati MU di Indonesia.
Oleh karena itu makna yang bisa saya tangkap dari tur ini adalah
"dari MU dan untuk fans MU di Indonesia".
Akan tetapi dengan jarangnya tim sepakbola luar negeri yang tur ke Indonesia dan belum transparannya sistem pemesanan tiket pertandingan, membuat peluang fans MU mendapat tiket amat sulit apalagi jika 2 kalangan yang saya sebutkan di atas adalah bukan fans sejati dari MU.
...dan optimis adalah sebuah kata yang mengandung harapan
Seorang fans united sejatinya adalah fans yang mempunyai jiwa optimis. Seperti hal-nya tim Man. Utd yang selalu optimis dan tidak pernah menyerah sampai ke detik terakhir pertandingan seperti yang ditunjukkan MU ketika final Piala Champions 1999 dan 2008.
Saya tetap optimis, akan banyak penggemar setia MU yang datang dan menonton langsung di stadion GBK. Saya juga berdoa dan berusaha semoga saya dan teman-teman terdekat saya yang penggemar MU bisa mendapat tiket pertandingan ini.Saya berharap hanya yang benar-benar penggemar MU sajalah yang berhasil mendapat tiket ini....dan tidak ada serangan sama sekali untuk pembeli tiket yang bukan merupakan fans MU
Saya berharap kepada teman-teman yang bukan penggemar sejati dari MU tidak perlu menonton langsung di stadion pertandingan ini.
Saya tahu kalian mungkin mempunyai uang untuk membeli tiket, kalian mungkin punya koneksi sehingga mempermudah kalian mendapatkan tiket, dan juga banyak faktor lainnya yang membuat kalian dengan santainya dapat memiliki tiket.
Akan tetapi di era globalisasi ini, semangat nyata dari sepakbola dalam hal ini adalah hubungan emosi antara fans dan tim sepakbola yang digemarinya tidak boleh luntur!
Memang sepakbola sekarang sudah memasuki era bisnis dimana semua hal sudah diukur pencapaiannya melalui uang.
Akan tetapi esensi sejati dari fans dimana fans tersebut berteriak lantang mendukung timnya di stadion adalah sebuah kebenaran yang absolut. "Akan sangat tidak mungkin bagi bukan penggemar sejati MU untuk berteriak dengan gagah berani mendukung perjuangan MU di lapangan.
Menyanyi, menyanjung, serta mendukung penuh kebanggaan untuk MU hanya akan didapatkan dari fans sejati Setan Merah"
...dan semoga tidak terjadi ironi pada tur Manchester United ke Indonesia
curahan hati seorang (semoga) pendukung sejati Manchester United FC